Wednesday, July 27, 2005

Kujumpai Imam Syafi'i Walau Hanya Pusaranya


Tidak bijak kalau hanya memandang Mesir dari segi eksotisnya semata, sebagaimana tidak lengkap tanpa mengunjungi sejumlah situs bersejarah yang bertebaran di kota Mesir ini. Tidak berlebihan jika aku mengatakan bahwa Mesir menyisakan peradaban yang luar biasa dengan orang-orang besar yang turut menorehkan perannya dalam sejarah. Peradaban dalam arti yang seluas-luasnya. Bangunan-bangunan bersejarah bertebaran di mana-mana. Masjid satu di antara peninggalan sejarah itu.

Tuesday, July 26, 2005

Sebuah Malam di Tepi Nil


Malam ini saya memutuskan untuk menikmati malam di tepi Nil. Sepanjang siang, saya bersama seorang kawan—Shiddiq Thabrani—menyusuri lorong Kairo menuju kawasan Al-Azhar. Keinginan untuk menyusuri tumpukan buku di Maktabah Al-Azhar kandas. Pasalnya, gedung berlantai belasan itu sedang direnovasi. ”Perpustakaan baru dibuka untuk publik awal bulan depan”. Saya kecewa karena sasaran utama kedatangan saya di Kairo, salah satunya adalah survey di Perpustakaan kampus terkemuka, Al-Azhar.

Monday, July 25, 2005

Eksotisme dan Keganasan Sahara


Perjalananku ke Kairo memang untuk riset. Tapi, seandainya mungkin, tentu aku memanfaatkan momen ini tidak saja melacak literatur yang menjadi faktor utama kedatanganku di kota seribu menara ini. Aku pun merasa perlu untuk menikmati keindahan panorama padang pasir dengan sejumlah keajaiban alamnya. Begitu aku merasa cukup mengelilingi sejumlah perpustakaan di Kairo, bukan di seluruh Mesir, pun juga aku merasa cukup mengunjungi sejumlah maktabah (toko buku) di kawasan ini, kuputuskan sisa waktu ini untuk menikmati panorama Mesir yang tidak saja dikenal dengan sungai Nilnya, tapi juga sejumlah kawasan wisata dan tempat berziarah lainnya. Bukit Sinai dan Sharm al-Sheikh satu dari sejumlah tempat bersejarah dan kawasan wisata yang kurencanakan untuk dikunjungi.

Sunday, July 03, 2005

Episode Sejarah Kembaraku

Pada mulanya aku hanya membayangkan keinginan, memimpikan harap, dan mengandaikan asa. Fil bad’i takunu al-ahlam. Ya, mimpi itulah yang membuatku berhasrat melalui hidup yang penuh tanda tanya, penuh keajaiban, dan terkadang kejutan-kejutan. Bisa dikatakan, mimpi adalah abstrak, tak terkenali, namun terasakan. Mimpi adalah motivasi: motivasi untuk mengubahnya menjadi nyata, mengubahnya menjadi konkret.