Thursday, April 07, 2005

Merebut Pel(uang)!

Pagi ini, saya merasa dihibur dengan hadirnya tiga kupu-kupu hitam. Memang tidak begitu indah tampilannya, tapi tingkahnya begitu lucu, seolah hendak mengajarkan satu hal, bahkan banyak hal, kepadaku. Menari-nari di ruang sempit kamarku, dan sesekali menghinggapi wajahku, sesekali mengganggu pandanganganku yang sedang mengetukkan jemari menuliskan sesuatu, dan sesekali tampak menertawakan tingkahku.

Kebijaksanaan lokal, kalau tepat istilah ini digunakan, mengabarkan bahwa “Ada kupu-kupu, ada tamu.” Tapi saya tidak terlalu peduli dengan pesan mitos semacam itu. Saya hanya tertarik dengan mengamati, tidak pada tiga kupu-kupu hitam yang sedang beterbangan di kamarku dengan ditemani irama musik padang pasir, tapi pada hadirnya cicak yang tampaknya begitu bersemangat memanfaatkan peluang menerima kehadiran tiga kupu-kupu itu. Bukan hanya satu cicak yang muncul, tetapi jumlahnya melebihi jumlah kupu-kupu yang bertandang di kamarku. Kehadiran kupu-kupu itu tidak disia-siakan begitu saja oleh sejumlah cicak yang berkejaran di dinding kumuh kamarku. Merayapi tepian dinding, dan terkadang menyelinap di belakang rak bukuku, cicak itu bersemangat untuk menerima kehadiran kupu-kupu itu. Bukan untuk menghormatinya, alih-alih memangsanya.