Tuesday, December 28, 2004

Gelombang Air Mata

Tergeletak sejumlah koran dihadapanku. Kabarkan sebuah bencana, bencana yang tidak sederhana. "Tsunami Tewaskan 7000 orang". Angka itu bukanlah angka yang statis. Yang setiap saat bisa, dan pasti, bertambah. Aceh yang menjadi salah satu titik dari gempa itu menjadi saksi penderitaan, penderitaan yang tak kunjung usai, bahkan susul-menyusul. Pertanda apa gerangan?

Kuterdiam dalam ketertegunan. Kutak kuasa, apa yang mesti kuperbuat, saksikan potret korban yang direkam sejumlah media cetak dan elektronik itu. Apakah itu akumulasi dari linangan air mata yang tak lagi kuasa dibendung? Wallahu A'lam.